20121031

Universitas Indonesia Resmikan Abdurrahman Wahid Center



Universitas Indonesia Resmikan Abdurrahman Wahid Center

Kearifan sangat dibutuhkan di era globalisasi seperti sekarang.

Sikap saling menghargai dan menjaga perdamaian menjadi kunci dari kehidupan masyarakat modern. Berpijak dari tujuan mulia ini, Universitas Indonesia mendirikan Abdurrahman Wahid Center (AWC).

 Berada di pojok perpustakaan pusat UI lantai tiga, AWC diharapkan menjadi pusat riset atau diskusi tentang demokrasi, perdamian dunia, kerjasama lintas budaya dan agama, serta penyelesaian konflik sosial. Di bangunan seluas 5x5 M2 dengan fasilitas lounge sekitar 50 m2 ini tersedia aneka karya ilmiah tentang pluralisme.

Dirut RS IMC- Ani Yuliani - memaknai Iedhul Adha Dengan Cinta dan Pengorbanan



DIRUT RS IMC- Ani Yuliani - memaknai Iedhul Adha Dengan Cinta dan Pengorbanan.

Bagi saya, siapa yang memiliki peluang lebih banyak untuk mengkhidmati kemanusian, ia lebih berhak hidup dibanding siapapun. Demikian diungkapkan Ani Yuliani, Pendiri dan Direktur Rumahsakit IMC-Ichsan Medical Centre –Bintaro, saat melaksanakan Kurban di Iedhul Adha 2012 – akhir Oktober yang lalu.Ani menyembelih dua ekor sapi dan sembilan kambing.

Ani bahkan berani berandai-andai, seumpama ia hidup dimasa Nabi Ibrahim, dan mendapati Perintah Tuhan untuk melakukan Pengorbanan, dengan Menyembelih Anaknya, “Saya akan MENAWAR kepada Tuhan- Lebih Baik Diri Saya yang disembelih- daripada harus menyembelih Anak saya” -ujar Ani, dengan asumsi kemungkinan Peluang Usia anaknya lebih besar untuk melanjutkan Pengkhidmatan kemanusian dibanding dirinya.

Ani yang juga aktip sebagai Wakil Ketua Palang Merah Tangerang Selatan, tidak asal ngomong saat mengemukakan Prinsipnya. Wanita yang sempat diramal oleh Dukun – bahwa kelak akan menjadi PARAJI itu, saat mendirikan Rumahsakit IMC dan kemudian juga mendirikan STIKES-Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan, banyak mendapat suport dari suaminya Ir.Pieters Simanjuntak. Itu sebabnya, saat Pieters mendapat ancaman , maka Ani tampil paling depan untuk membelanya.

20121029

Festival JAZZ Jogyakarta 2012



Festival JAZZ  Jogyakarta 2012
Jogyakarta, Pilar Bangsa
Dalam waktu dekat  Jogyakarta akan menggelar  Festival JAZZ, untuk mengobati dahaga para Mania Musik papan atas Indoesia. Henru Anton- Reporter PILAR BANGSA  Jogyakarta- terlibat langsung dalam mendesain  baleho, untuk acara yang bakal melibatkan ratusan Musisi JAZZ tanah air itu.
 
Pesta Musik Jazz  model Kota Gudheg itu, akan digelar maraton selama 12 jam NONSTOP, dari jam 9 pagi sampai jam 9 malam, Minggu 18 November 2012, di Brayut Pandowohardjo- Sleman Jogyakarta. Untuk pemesanan tiket dan keterangan lebih lanjut, silahkan KLIK di www.ngayogjazz.com.(hr/nks)

20121028

Buronan Teroris Masih Beroperasi di Poso



ARSYAD MBAI:
Buronan Teroris Masih Beroperasi di Poso
JAKARTA, PILAR BANGSA
Kepala Badan Nasional Penanganan Teroris (BNPT) Arsyad Mbai, mengatakan salah satu kendala dalam penanga-nan aksi teror di Poso ada-lah bentangan alam yang terdiri atas pegunungan dan hutan. Faktor alam memper-sulit gerak aparat keama-nan termasuk dalam mengejar buronan aksi- aksi kekerasan yang terjadi sehingga diharapkan semua pihak termasuk masyarakat bisa saling bekerja sama dalam menghadapi kasus kekerasan yang akhir-akhir ini terjadi, katanya di sela-sela konferensi internasional pencegahan aksi teror dan kontra radikalisasi, di Jakarta, Rabu.

”Karena ada hambatan fisik secara geografis, Poso itu geografisnya gunung hutan lebat,” tukas dia. Ia mengatakan beberapa buronan teroris seperti Santoso diyakini masih beroperasi di wilayah itu dan aparat keamanan masih melakukan pengejaran.


Meski aparat kepolisian masih melakukan penyelidikan mengenai sejumlah aksi kekerasan  yang terjadi di wilayah itu, termasuk pembunuhan terhadap dua orang petugas kepolisian. Namun Arsyad mengatakan dari sisi intelijen ia melihat ada hubungan antara rangkaian kejadian kekerasan yang terjadi di wilayah tersebut akhir-akhir ini.

Mafia Tanah Diduga Hambat Reformasi Birokrasi di BPN RI



Saat ini masih banyak permasalahan pertanahan di Badan Pertanahan Nasional (BPN) RI yang belum terselesaikan, yang diduga disebabkan adanya perlawanan mafia tanah yang mempengaruhi oknum pejabat BPN. Hal itu ditegaskan Wilmar Rizal Sitorus, SH., MH kepada wartawan di Jakarta, kemarin.

JAKARTA, PILAR BANGSA
Wilmar Rizal Sitorus menegaskan hal itu karena merasakan sendiri dugaan adanya mafia yang mempengaruhi oknum pejabat BPN. ”Indikasinya sangat jelas. Ketika ada gelar kasus antar BPN kabupaten/kota, Kanwil dan BPN Pusat berbeda-beda pendapat dan keinginan masing-masing, sehingga permasalah pertanahan tidak terselesaikan. Pada akhirnya, pada instansi tersebut terjadi penumpukan berkas kasus pertanahan tak yang dapat diselesaikan secara tuntas dan berdasarkan ketentuan hukum yang benar,” jelas Wilmar.