NASIONAL


Universitas Indonesia Resmikan Abdurrahman Wahid Center

Kearifan sangat dibutuhkan di era globalisasi seperti sekarang.

Sikap saling menghargai dan menjaga perdamaian menjadi kunci dari kehidupan masyarakat modern. Berpijak dari tujuan mulia ini, Universitas Indonesia mendirikan Abdurrahman Wahid Center (AWC).

Berada di pojok perpustakaan pusat UI lantai tiga, AWC diharapkan menjadi pusat riset atau diskusi tentang demokrasi, perdamian dunia, kerjasama lintas budaya dan agama, serta penyelesaian konflik sosial. Di bangunan seluas 5x5 M2 dengan fasilitas lounge sekitar 50 m2 ini tersedia aneka karya ilmiah tentang pluralisme.

Ada juga aporisma yang menggambarkan pemikiran Gus Dur seperti “Tuhan tidak Perlu Dibela” dan “Kita Tidak Bisa Memaksakan Integrasi Kita Terhadap Orang Lain”. Pengunjung juga bisa menikmati peralatan multimedia untuk mengakses lebih dari 100 jurnal internasional.

Rektor UI Gumilar Rusliwa Somantri mengatakan AWC bukan hanya sebagai tempat memelihara pemikiran Gusdur, namun kelak dapat menjadi pusat dari berkembangnya dialog dan mediasi perdamaian.

“UI akan terus mendorong dunia yang berkeadilan dan damai,” kata Rektor UI Gumilar Rusliwa Somantri di Depok.

Di masa datang, AWC diharapkan juga dapat mengilhami kerjasama yang erat dari berbagai kalangan untuk sampai melakukan riset mendalam tentang berbagai konflik dan perdamaian. Di tataran konkret dapat pula melakukan mediasi-mediasi perdamaian antarkelompok di berbagai level.

Pendirian AWC sendiri digagas dan didukung oleh 27 orang lintas agama- budaya-negara di antaranya Syafii Maarif, Machfud MD, Romo Mudji Sutrisno, Pdt. Abertus Patty, Garin Nugroho, Mohamad Sobary, Daisaku Ikeda, Robert W. Hefner, Mitsuo Nakamura, George J Barton dan sebagainya.(sumber: campuslifemagz.beritasatu.com)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar